Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Bissmillahirrahmanirrahiim
Alhamdulilah, puji syukur kehadhirat
Allah, Tuhan Maha Esa yang telah memberikan nikmat kesehatan kepadaku,
keluarga, saudara dan teman-teman semua, amin.
Ditengah makin merebaknya kasus
penyebaran COVID 19 di Indonesia, pemerintah pusat dan daerah telah
mengeluarkan kebijakan bagi semua aparatur negara, tak terkecuali di bidang
pendidikan yaitu work from home (bekerja
dari rumah). Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
juga telah mengeluarkan kebijakan dimana sekolah-sekolah di wilayah Jawa Tengah
mulai 18 -29 Maret 2020 diminta belajar di rumah, yang kemudian kebijakan
tersebut diperpanjang hingga 13 April 2020 mendatang.
Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayan Prov. Jateng |
Bahkan ada kemungkinan belajar di rumah
bagi siswa akan diperpanjang lagi, mengingat situasi wabah COVID-19 mengalami
peningakatan di Indonesia juga terjadi di Jawa Tengah khususnya. Apalagi Kemendikbud
secara resmi telah mengeluarkan kebijakan dengan meniadakan Ujian Nasional
semua jenjang dari SMA, SMK, SMP dan SD. Kelulusan siswa ditentukan dengan
ujian ataupu tugas yang diberikan sekolah secara online.
Bagi
sebagian siswa yang tidak jadi ujian mungkin merupakan kabar gembira karena
ujian nasional ditiadakan. Namun disisi lain, ternyata akibat wabah ini dan dengan
adanya kebijakan pemerintah agar pegawai (guru) bekerja dari rumah maupun
belajar di rumah bagi peserta didik mengakibatkan orang tua menjadi pusing. Betapa
tidak, jika pada hari-hari biasa mereka tidak terbebani dengan tugas-tugas
sekolah anaknya saat ini.
Dengan kebijakan belajar di rumah bagi
siswa, dan tetap menjalankan belajar dengan tugas dari gurunya melalui sistem
daring, mau tidak mau orang tua menjadi pihak yang paling merasa repot. Disamping
harus menambah kuota internet HP anak-anak mereka karena adanya tugas belajar
online setiap harinya, para orang tua juga (terpaksa) ikut berpikir keras
membantu pekerjaan atau tugas dari anak-anaknya. Jika pada hari biasa jika ada
tugas sekolah siswa bisa minta tolong mengerjakan melalui Bimbel, les privat, ataupun
belajar kelompok dengan teman-teman.
Belajar di rumah |
Dengan dengan adanya kebijakan social distancing dan physical distancing oleh pemerintah maka
semua tugas sekolah peserta didik harus dikerjakan dirumah, dan siapa lagi yang
bisa membantu kalau tidak orang tuanya. Sehingga tidak mengeharankan jika
banyak sekali keluhan-keluhan dari orang tua yang merasa terbebani dan lebih
suka ketika anaknya menghabiskan waktu belajar di sekolah dari pada belajar dirumah.
Bagi pegawai sendiri termasuk guru,
adanya physical distancing mengharuskan
guru bekerja dari rumah. Meskipun demikian tetap ada jadwal piket bagi untuk
masuk di sekolahan, minimal ada dua orang guru yang piket. Sementara itu bagi
kepala sekolah tiap hari dianjurkan untuk tetap masuk sebagai penanggungjawab
kegiatan yang ada di sekolahm ataupun ketika diminta oleh dinas pendidikan
provinsi untuk mengirimkan laporang yang dibutuhkan dinas.
Jadwal pket guru SLBN Ungaran |
Belajar Anak SLB
Lalu bagaimana jika tugas belajar sistem
daring atau online bagi anak berkebutuhan khusus? Tetap saja kebijakan belajar
daring juga berlaku bagi anak-anak yang sekolah di SLB. Bedanya jika tugas dari guru SLB bagi siswa
adalah tugas yang mudah, tidak memberatkan dan itupun tugas diberikan kepada
mereka (orang tua) yang memiliki gawai
(HP) android yang support untuk mengikuti belajar online, dan tentu saja bagi
orang tua yang tidak memiliki HP android, tidak diwajibkan anaknya mengikuti
kegiatan belajar onliine.
Belajar yang rajin ya nak |
Bagi aku sendiri belajar online bukan
menjadi masalah, karena hal itu sudah terbiasa aku lakukan ketika mengikuti
kuliah daring selama mengikuti kegiatan pendidikan profesi guru. Disinia aku
juga memberikan tugas yang mudah bagi siswa, apalagi sebagai guru mapel PAI di
SLB yang hanya mengajar 1 kali satu kelas dalam seminggu. Sehingga tugas yang
mudah adalah bagian dari mempermudah anak-anak SLB dalam mengerjakannya. Tujuanku
agar orang tua yang membantu pekerjaan mereka juga gak ikut terbebani dengan
tugas anaknya.
Tugas dari mbak Salsa kelas X-C SLBN Ungaran |
Buktinya ketika tugas belajar saya
kirim ke WA orang tua siswa SLB mereka welcome
dan bahkan ada yang secara langsung bertanya, bahkan berdiskusi dengan ku
tentang tugas PAI bagi anaknya. Tugas yang dikerjakan siswa SLB beberapa juga
sudah masuk dan disetorkan kepadaku. Bagi saya komitmen belajar lah yang paling
penting, soal bisa dan tidak mengerjakan bagiku tidak menjadi masalah. Yang terpenting
semangat belajar mereka meskipun belajar di rumah secara online tetap terjaga.
Kiriman tugas PAI anak SLBN Ungaran |
Semoga tulisan ini bermanfaat,amiin.
Post a Comment