Dua pendidikan tanah air kembali dibuat heboh dengan salah satu tingkah laku dari peserta didik. Kelakuan tak patut yang dilakukan oleh seorang siswa tersebut telah membuat sebagian masyarakat Indonesia geram, betapa tidak seorang siswa dengan beraninya melakukan tindakan tidak terpuji disamping gurunya sendiri, yaitu merokok sekaligus mengangkat kakinya di atas meja. Sungguh perbuatan yang sangat kurang beradab.
Sebuah foto seorang siswa AS (16), siswa kelas XII SMA Ilham Makassar melakukan tindakan tidak terpuji. Dia duduk di samping guru, merokok, dan mengangkat kaki ke meja. Foto tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial, dan mendapatkan kecaman dari netizen. Bahkan gara-gara foto tersebut akhirnya siswa yang bersangkutan harus menerima ganjaran berupa skorsing dari pihak sekolah.
Harus diakui saat ini perilaku sebagian siswa di sekolah-sekolah di Indonesia memang tergolong nekat, bukan hanya merokok atau beperilaku kurang sopan di lingkungan sekolah. Tawuran, seks bebas, bahkan penganiayaan terhadap guru juga pernah terjadi. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah ternyata belum sepenuhnya berhasil dalam menanamkan pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerta kepada peserta didik.
Foto siswa merokok disamping guru (Detik.com) |
Bukti terbaru yang menunjukkan foto seorang siswa dengan santainya duduk sambil merokok bahkan berani mengangkat kakinya ke atas meja di samping gurunya adalah pertunjukkan yang sangat tidak sopan. Bagaimanapun kedekatan seorang siswa dengan guru tentu ada batasannya, meskipun dalam beberapa kesempatan seorang guru memang harus dapat menjadi teman bagi anak didiknya agar terjadi hubungan emosional yang baik. Akan tetapi seorang siswa tidak seharusnya mengangap bahwa hubungan dekat guru-siswa dijadikan alasan untuk berperilaku kurang ajar.
Fakta diatas menunjukkan bahwa telah terjadi kegagalan dalam proses pendidikan, utamanya dalam penanaman karakter dan budi pekerti kepada siswa. Kegagalan tersebut tentu saja tanggungjawab bersama, baik dari pihak sekolah, guru, orang tua siswa dan juga masyarakat. Karena mereka semua merupakan stakeholder pendidikan yang harus selalu bekerjasama dalam mensukseskan proses pendidikan di Indonesia.
Saat ini yan terpenting adalah, kejadian di Makasar harus menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa keberhasilan siswa baik dalam hal prestasi maupun moralitas dan budi pekertinya bukan hanya menjadi tanggungjawab guru dan sekolah saja, melainkan tangungjawab bersama untuk mendidik dan menanamkan karakter yang baik kepada mereka. Semoga kejadian ini menjadi bahan instropeksi semua pihak agar mau berkerjasama dalam mendidik anak-anak di negeri ini menjadi generasi yang unggul dalam prestasi dan bermoral tinggi.
1 komentar:
Mau jadi apa mereka ini
ReplyPost a Comment