Kurang lebih dua bulan yang lalu, sekitar bulan Agustus pertengahan di sekolah diadakan rapat bersama seluruh dewan guru. Salah satu agenda rapat adalah membentuk tiga kepanitian yang akan mengurusi tiga proyek yang diterima sekolah. Pertama, proyek infrastruktur. Kedua, proyek sosialisasi pendidikan keluarga serta ketiga proyek pencegahan kekerasan anak di sekolah.
Kebetulan dalam rapat tersebut saya diberi amanah menjadi salah satu panitianya, tepatnya menjadi sekretaris. Pada Akhir September lalu dana dari pusat baru cair, dan saat itu pula akhirnya panitia rapat persiapan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga. Sosialisasi pendidikan keluarga merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh panitia sebelum melaksanakan berbagai agenda secara berutan hingga Desember tahun ini. Setelah dua kali rapat akhirnya diputuskan kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga dilaksanakan pada tanggal hari selasa tanggal 11 Oktober 2016.
Sosialisasi Pendidikan keluarga |
Pada hari yang telah ditentukan yaitu 11 Oktober 2016 dilaksanakanlah kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga di Aula Serba Guna SLB Negeri Ungaran Kabupaten Semarang. Peserta yang diundang adalah 125 yang terdiri dari unsur guru, orang tua siswa dari TKLB-SMALB dan juga siswa SMPLB dan siswa SMALB. Kegiatan dimulai dengan acara pembukaan yang langsung dibuka oleh kepala sekolah luar biasa negeri Ungaran. Setelah acara pembukaan selesai maka, acara inti yaitu sosialisasi pendidikan keluarga yang
diisi langsung oleh kepala SLB Negeri Ungaran H Asngari, S.Pd yang kebetulan beliau merupakan alumni yang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Nasional tentang pendidikan keluarga di Surabaya Agustus 2016 yang lalu.
Pendaftaran Peserta Sosialisasi Pendidikan Keluarga |
Dalam paparannya, beliau menyebutkan bahwa keluarga merupakan sekolah pertama dan utama bagi anak-anak. Oleh sebab itulah peran keluarga dalam hal ini, orang tua sangat penting untuk mendidik anak-anak mereka menjadi generasi terbaik. Kegagalan keluarga dalam mendidik anaknya akan berakibat pada gagalnya pendidikan anak di kemudian hari. Meskipun sang anak telah di masukan ke sekolah-sekolah unggulan, akan tetapi dalam keluarga sendiri tidak dididik dengan baik oleh orang tua nya besar kemungkinan sang anak sulit berhasil dalam masyarakat di kemudian hari.
Para Peserta Sosialisasi Pendidikan Keluarga |
Pendidikan di dalam keluarga merupakan tonggak dasar bagi anak untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut, yaitu pendidikan di sekolah-sekolah umum, madrasah dan lembaga pendidikan yang tersebar di masyarakat. Utamanya pendidikan yang harus diberikan oleh orang tuanya adalah pendidikan akhlak dan budi pekerti. Jika akhlak dan budi pekerti anak sudah baik, maka pendidikan umum lainnya bisa didapatkan secara maksimal di sekolah-sekolah umum. Karena meskipun di sekolah formal seorang anak juga diberikan pendidikan akhlak dan budi pekerti, akan tetapi porsinya sangat kecil sekali, sehingga dalam hal inilah pendidikan dalam keluarga menjadi sangat penting dalam memupuk karakater anak menjadi pribadi yang saleh.
Tanya Jawab Peserta |
Terpenting adalah, bahwa keluarga adalah sekolah pertama dan utama bagi semua anak. Jangan menjadikan sekolah-sekolah formal yang ada saat ini menjadi satu-satunya tempat mendidik anak. Karena bagaimanapun juga sekolah formal hanya akan memberikan pendidikan yang sifatnya pengetahuan, sedangkan pendidikan yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti harus lebih banyak didapatkan dari keluarga. Oleh sebab itulah peran serta keluarga dalam mendidik anak sangatlah besar sekali, jangan sekali-kali memiliki anggapan bahwa sekolah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa membuat anak-anak kita menjadi orang yang benar akan tetapi keluargalah lembaga pendidikan yang bisa menghantarkan anak menjadi generasi unggul, utamanya unggul dalam perilaku yang baik dan benar.
Penyampaian Materi |
Kurang lebih lima jam sosialisasi pendidikan keluarga berjalan yang diisi pula dengan berbagai tanya jawab antara orang tua siswa dengan pemateri, dan sekitar pukul 14.00 WIB acara selesai dengan menghasilkan kepengurusan parenting bagi orang tua siswa di SLBN Ungaran yang nantinya akan bertugas untuk merumuskan agenda kegiatan yang kontinyu utama berkaitan dengan kegiatan yang erat hubungannya dengan partisipasi orang tua siswa dalam mendidik anak-anak mereka di SLBN Ungaran. Semoga dengan kegiatan tersebut menyadarkan kita semua, khususnya orang tua siswa bahwa mendidik anak itu bukan semata-mata tangggungjawab guru di sekolah, akan tetapi orang tua di keluarga merupakan pemegang penuh akan keberhasilan pendidikan anak-anak mereka.
Pengurus Parenting SLB Negeri Ungaran |
2 komentar
Ass wbr,salam kenal mas,apa kayaknya kita adh kenal ya..
Replymakasih infonya, "Kegagalan keluarga dalam mendidik anaknya akan berakibat pada gagalnya pendidikan anak di kemudian hari"
ReplyPost a Comment