Hari Senin 28 Maret 2016 di
sekolah dimana aku mengajar SLB Negeri Ungaran di selenggarakan Ujian Sekolah
(US) bagi jenjang SMALB. Kebetulan karena siswa SMA kelas 3 ujian, maka untuk
kelas 1 dan 2 diliburkan. Karena ada beberapa guru kelas yang mengawasi ujian,
maka aku mendapat tugas dari kepala
sekolah untuk mengisi kelas yang kosong yang gurunya sedang mengawasi ujian.
Kebetulan aku kebagian untuk
mengisi kelas VII dan kelas VIII SMPLB jurusan Tunagrahita Ringan (C1). Karena kelas
digabung menjadi satu maka aku isi aja dengan latihan soal sederhana. Bagi yang
kelas VIII ku kasih pertanyaan seputar negara, ada soal presiden RI sekarang
siapa? Lambang negara Indonesia apa? Dan lain sebagainya. Sedangkan untuk yang
kelas VII aku kasih pertanyaan seputar dunia binatang. Misalnya, binatang
berkaki dua contohnya apa? Binatang yang hidup di air contohnya apa? Dan lain
sebagainya.
Setelah para siswa mengerjakan
tugasnya, ku suruh ngumpulin di meja guru. Setelah ku baca satu persatu jawaban
dari siswa, dalam hati aku tertawa karena jawaban mereka lucu-lucu. Ada jawaban
tentang lambang negara Indonesia yang seharusnya harus dijawab burung Garuda,
dijawab burung merpati, ada juga yang jawab burung merak. Ada pula jawaban
tentang pertanyaan hewan berkaki empat yang seharusnya kudu dijawab sapi malah
dijawab ayam. Meskipun banyak jawaban yang keliru dari siswa aku memakluminya
karena memang kecenderungan anak-anak dengan ketunaan grahita akan sulit untuk
memahami sesuatu, terutama yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
disampaikan di sekolah.
Setelah aku selesai mengoreksi
jawaban dari siswaku, aku mencoba mengulang pertanyaan dengan cara lisan, aku
tanya langsung kepada beberapa siswa. Salah satu siswa dengan inisial (N) kelas
VII aku tanya lagi tentang contoh hewan berkaki empat. Dia dengan mantap menjawab:
ayam, pak. Mendengar jawabannya tersebut teman-temannya langsung pada ketawa,
aku hanya tersenyum saja. Kemudian aku meminta temen sebelahnya (D) untuk
menjawab contoh hewan berkaki empat yang dijawab dengan benar dengan jawaban
sapi.
Sebenarnya pertanyaannya begini:
Contoh hewan berkaki empat ....
a.
sapi
b.
ayam
c.
angsa
Pertanyaan tersebut dijawab oleh
N dengan menyilang jawaban (b) yang seharusnya jawaban yang benar adalah (a). Kemudian
sambil sedikit santai aku kembali bertanya kepada N, apakah dia pernah melihat
ayam? Dia bilang pernah, lalu aku kembali bertanya kaki ayam ada berapa? Dia jawab
lagi ada empat. Dengan jawaban dia teman-temannya kembali tertawa, kemudian aku
memberi penjelasan singkat kepada N bahwa ayam itu kakinya dua bukan empat. Namun
dia tetap ngeyel bahwa ayam berkaki
empat. Akhirnya aku bilang kepada N, nduk nanti kalau sampai rumah kamu minta
tolong sama orang tuamu atau kakakmu ya untuk menangkapkan ayam lalu dilihat
kakinya berapa?
Dari kejadian tersebut aku
semakin sadar bahwa mendidik anak-anak berkebutuhan khusus memang butuh waktu
dan kesabaran ekstra. Bagi anak-anak pada umumnya mungkin pertanyaan tersebut
sepele, akan tetapi bagi anak berkebutuhan khusus, apalagi dengan ketunaan
grahita baik yang ringan apalagi yang sedang sesepele apapun materi pelajaran
akan menjadi berat jika tidak diberikan secara benar dengan metode yang tepat.
4 komentar
Hahahahaa
ReplyMasya Allah, ladang pahala buat setiap guru yang sabar mendidik mereka ya..
ReplyOya, tadi awalnya kukira di pertanyaan lambang Indonesia, akan ada yang jawab ayam, hehe..
hehehehhehe
Replyiya lambang negara.....tapi bukan ayammm berkaki 4
ReplyPost a Comment