Setelah mengalami kegagalan pada pertengahan 2015 yang lalu, tepatnya pada bulan Juli karena tidak mendapatkan ACC dari dosen pembimbing, akhirnya kini aku bisa sedikit bernafas lega. Awal Nopember 2015 yang lalu kebetulan Tesis sebagai salah satu tugas terakhir yang harus aku selesaikan untuk menyelesaikan program S2 ku telah rampung aku kerjakan. Meskipun aku tahu dan yakin masih banyak sekali kekurangan di sana-sini, akan tetapi aku tetap memberanikan diri menghadap dosen pembimbing untuk melakukan bimbingan.
Alhamdulilah dosen pembimbingnya memberikan tanda tangannya dengan alasan bahwa beliau akan pergi tugas selama dua minggu, itu artinya kesempatan aku untuk mendaftarkan diri mengikuti ujian Tesis sangat mepet. Oleh sebab itulah beliau berkenan memberikan ACC terhadap tesisku agar aku bisa mendaftar ujian munaqosah. Setelah itu aku cepat-cepat menggandakan tesis serta segera langsung mendaftar ke sekretariat Pascasarjana UIN Walisongo. Alhamdulilah awal desember aku mendapatkan telpon dari pihak Pascasarjana UIN Walisongo Semarang bahwa ujian munaqosahku akan dilaksanakan pada 17 Desember 2015 jam 08.00-09.30 WIB.
Hari Kamis, 17 Desember 2016 hujan turun sejak semalaman sampai pagi, akupun telah siap menghadapi ujian Tesis. Berangkat jam 7 pagi aku sengaja lebih awal datang untuk persiapan. Sekitar pukul 07.30 WIB satu persatu dosen penguji datang ke ruang ujian dimana aku sudah bersiap sebelumnya. Tepat pukul 08.00 WIB ujian dimulai, aku diberi kesempatan presentasi selama 10 menit, kemudian setelah itu proses pembantaian pun dimulai dosen pengujia yang berjumlah 5 orang satu persatu mulai menerorku dengan berbagai pertanyaan. Akupun tak mau kalah dengan jawaban dan argumen yang menurutku sesuai dengan apa yang aku teliti dan tulis dalam tesisku.
Kurang lebih 1,5 jam ujian berlangsung, tepat pukul 09.30 WIB ujian berakhir meskipun hujan masih turun rintik-rintik. Meskipun saat ujian dosen penguji terlihat galak-galak, tapi setelah ujian mereka sangat santai ngobrol denganku, akupun dinyatakan lulus meskipun harus dengan banyak perbaikan di sana-sini atau bahasa akademiknya harus revisi. Yaaa, sudah satu setengah bulan lebih revisi tidak aku kerjakan, hingga pergantian tahun tetpa belum aku jamah revisi tersebut, faktor malas dan waktu yang kurang membuatku malas untuk mengerjakan revisi.
Awal Januari 2016 aku mendapatkan sms dari pihak kampus agar segera melakukan pendaftaran wisuda bagi yang lulus ujian. Di sela-sela kesibukan bekerja aku sempatkan ke kampus untuk bertanya apakah aku bisa ikut wisuda meskipun belum revisi, ternyata pihak kampus tidak mempersoalkannya karena yang penting lulus ujian, soal revisi bisa dilakukan kapanpun. Okey, akhirnya akupun daftar wisuda.
Alhamdulilah 28 Januari 2016 yang lalu moment membahagiakan itu datang, aku bersama kurang lebih 898 wisudawan UIN Walisongo secara resmi diwisuda. Teman-teman S2 sendiri memang cukup sedikit yang diwisuda cuma 27 orang itupun dari angkatanku cuma 10 orang, bahkan dari kelasku cuma 2 orang. Akan tetapi meskipun demikian aku bahagia akhirnya salah satu cita-cita terwujud yaitu bisa menyelesakan S2 meskipun agak molor dari target. Saat ini tugas terdekat tentu saja segera merampungkan revisi tesis agar segera bisa mendapatkan ijazah dan mencoba peruntungan untuk mendaftar sebagai dosen di kampus-kampus yang ada di Semarang. Semoga ilmu yang aku dapatkan semakin bermanfaat dan berkah, amien.
2 komentar
Barokallah...
Replywah selamat ya gan
ReplyPost a Comment