Akhir-akhir ini, tepatnya kurang lebih dalam waktu hampir sebulan
masyarakat Indonesia disuguhi berbagai berita tentang gonjang-ganjing perekonomian yang tak kunjung
stabil dan justru semakin karut-marut apalagi nilai tukar rupiah semakin
melemah. Bukan hanya itu saja, persoalan politik dengan bergabungnya PAN dengan
pemerintah dan KIH juga menjadi pemberitaan yang hangat, belum lagi dengan
kontroversi kehadiran Ketua dan wakil ketua DP RI dalam kampanye Donal Trump di
Amerika Serikat menjadi pemberitaan yang tak kunjung usai. Dan juga berbagai
berita dan informasi hangat lainnya yang bisa setiap saat di dapatkan oleh
masyarakat.
Namun di sisi lain ada juga berita heboh yang setiap hari diputar di
beberapa stasiun televisi swasta nasional, di media cetak serta di media
online. Semuanya mengupas tuntas tema tersebut, berita heboh tersebut adalah
berkaitan dengan “Nama Unik” masyarakat Indonesia. Unik karena dianggap tidak
umum dijadikan sebagai sebuah nama, atau unik karena dianggap jelek karena
memiliki arti yang buruk.
Saya sendiri sempat mencatat nama-nama unik warga Indonesia yang
akhir-akhir ini sering diberitakan di beberapa media televisi maupun media
online dan cetak. Diantara nama-nama unik tersebut adalah nama “TUHAN” yang
dimiliki oleh 3 orang sekaligus yang berasal dari Jawa Timur yaitu pak TUHAN (Banyuwangi),
pak TUHAN (Probolinggo) dan pak TUHAN (Lumajang). Selain itu di Jawa Timur
tepatnya warga Madura ada yang bernama unik yaitu seorang bapak yang memiliki
nama “NABI”.
Sedangkan di Jawa Tengah juga ada warga yang memiliki nama unik misalnya
kakak-beradik yang berasal dari Magelang yang bernama “HAPPY NEW YEAR, ANDY GO
TO SCHOOL, dan RUDY GOOD BOY”. Ada juga yang bernama “SLAMET DUNIA AKHIRAT” (Purbalingga),
“JASHUJAN” (Blora), “D” (Pemalang), “HONDA SUZUKI IMPALAWATI” (Temanggung).
Sedangkan di daerah Kulonprogo Yogyakarta ada warga yang memiliki nama “NAMA”.
Bahkan di Palembang ada seorang guru yang bernama “SAITON”.
Jelas nama-nama yang saya tulis di atas merupakan nama-nama yang unik,
dan bisa dibilang kurang lumrah untuk dijadikan sebuah nama. Namun, saya tetap
berhusnudzan bahwa orang tua mereka memberikan nama dengan berbagai harapan
tentunya. Meskipun di sisi lain ada pihak-pihak yang tidak setujua dengan
nama-nama unik tersebut, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersuara kepada
warga yang memiliki nama “TUHAN” dan “SAITON”
untuk mengganti namanya dengan nama yang lebih baik.
Memang menurut berita yang beredar pemberian nama-nama unik tersebut ada
yang memiliki alasan ada pula yang tidak. Sebagai contoh nama “TUHAN” yang
dimiliki oleh 3 orang di Jawa Timur rata-rata tidak memiliki alasan khusus
kenapa orang tua warga yang bernama “TUHAN” tersebut memberikan nama itu kepada
mereka. Bahkan ketiga bapak yang bernama “TUHAN” juga tidak terbebani dengan
nama itu apalagi nama tersebut sudah disandang hampir setengah abad, dan mereka
tidak mau mengganti namanya karena untuk menghargai pemberian orang tua selain
itu masyarakat juga menerimanya.
Lain lagi dengan alasan dari orang tua di Magelang yang memberi nama
anak-anak mereka dengan nama yang unik, semisal nama “HAPPY NEW YEAR” diberikan
karena lahir pada saat tahun baru. Sedangkan adiknya “ANDI GO TO SCHOOL”
memiliki arti Andi ke sekolah dengan harapan dari orang tua Andi dapat rajin ke
sekolah tidak seperti kakaknya (Happy New Year) yang sering bolos sekolah.
Begitu juga “RUDY GOOD BOY” juga memiliki arti Rudy anak yang baik karena
alasan orang tuanya ingin agar anaknya tersebut jadi anak baik tidak seperti
kakaknya yang lain “Happy New Year” yang suka bolos sekolah dan “Andi Go To School” yang meskipun rajin sekolah
tapi nakal dan bandel. Jadi dalam hal ini orang tua mereka memang menginginkan
yang terbaik bagi anak-anaknya. Dan hal tersebut terwujud dimana saat ini
kakak-beradik asal Magelang tersebut menjadi sukses semua. “Happy New Year”
menjadi pedagang sukses di Magelang, “Andi Go To School” menjadi Polisi di
Polres Magelang dan adiknya “Rudy Good Boy” menjadi anggota TNI di Bandung.
Nama “JASHUJAN” warga Blora memiliki cerita lain, alasan orang tuanya
memberikan nama tersebut tak lain karena sewaktu mau lahir terjadi hujan deras
sehingga orang tuanya bingung mau membawa ke tempat bidang desa. Kebetulan saat
itu tidak ada payung, dan tetangganya yang kasihan akhirnya meminjamkan jas
hujan kepada orang tua pak “JASHUJAN” sehingga akhirnya bayi pun lahir dengan
selamat di tempat bidan. Karena jasa dari Jas Hujan pinjaman tetangga tersebut
yang pada akhirnya membuat orang tua sang bayi memberi nama anak mereka dengan
sebutan “JASHUJAN”. Saat ini pak “Jashujan” berprofesi sebagai petani dan
pembuat sumur.
Lain lagi dengan alasan orang tua seorang pelajar asal Pemalang yang
memiliki nama singkat yang hanya satu huruf yaitu “D”. Orang tua beralasan
bahwa nama “D” diberikan karena mudahnya proses persalinan serta anak tersebut
merupakan anak ke 4 yang kalau diurut huruf abjad sesuai dengan urutan huru D.
Saat ini “D” sekolah di SMA PGRI Pekalongan dna merasa bangga atas nama yang
diberikan oleh orang tuanya dan tidak terbebani dengan nama unik tersebut.
Sedangkan nama unik seorang anak perempuan di Temanggung yaitu “HONDA
SUZUKI IMPALAWATI” diberikan orang tuanya karena ingin anaknya menjadi seorang
yang tangguh seperti pembalap motor GP di televisi-televisi. Sedangkan nama
“SELAMET DUNIA AKHIRAT” yang dimiliki oleh warga asal Purbalingga jelas
diberikan orang tuanya dengan harapan anak tersebut menjadi anak yang soleh
sehingga bisa menjadi seseorang yang beruntung dan selamat baik di dunia maupun
di akhirat kelak.
Satu nama yang mungkin terdengar snagat kontroversi tentu saja nama
“SAITON” yang dimiliki oleh seorang guru yang telah mmepunyai 3 anak di
Palembang. Nama tersebut terdengar sangat menakutkan dan aneh karena dianggap
memiliki makna yang buruk menyerupai nama sebutan makhluk Allah yang dilaknat
yaitu “SYAITON” bedanya cuma pada huruf “Y” saja. Kemungkinan orang tua pak
“SAITON” dulu tidak tahu bahwa nama yang diberikan kepada anaknya adalah nama
yang memiliki arti tidak baik. Nama tersebut sempat diganti dengan nama
“ISKANDAR” akan tetapi nama baru tersebut justru membawa musibah dimana
menjadikan anak yang bernama “SAITON” menjadi sakit selama kurang lebih 3
bulan, tidak bisa berjalan dan sulit makan, akhirnya namanya dikembalikan
kepada nama semula dan anehnya langsung sembuh. Pak “SAITON” saat ini juga
tidak terbebani dengan nama tersebut meskipun terkadang teman-teman atau
koleganya sering menjadikan namanya sebagai bahan candaan, apalagi sejak di
ekspos di televisi nama unik tersebut menjadi kian terkenal.
Terlepas dari semua kontroversi nama-nama unik di atas beserta alasan
yang melatarbelakanginya, kita harus senantiasa berpikir positif dalam
mensikapinya. Tidak lantas mencemooh atau menjelek-jelekkan orang-orang yang
memiliki nama unik atau nama yang tidak lumrah yang dimiliki seseorang
tersebut. Asal orang tersebut memiliki sifat dan perilaku yang baik tentu akan
menjadikan masyarakat juga tidak mempermasalahkan nama yang disandang
seseorang.
Akan tetapi sebagaimana ungkapan bahwa nama merupakan doa, maka seyoginya
setiap orang tua yang akan memiliki seorang anak hendaknya mempersiapkan atau
memberikan nama kepada anak-anak mereka dengan nama-nama terbaik dan memiliki
arti yang baik pula. Harapannya tentu saja supaya nama tersebut sebagai motivasi
dan doa agar kelak sang anak menjadi seseorang yang baik dan selalu berjalan di
jalan kebenaran dan juga bisa mencapai kesuksesan hidup.
Dan tentunya masih banyak lagi nama-nama unik lainnya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, seperti "SATRIA BAJA HITAM", "BATMAN" "SUPERMAN" "ANTI DANDRUF", "KAMINGSUNG", "ROYAL JELLY", dan lain-lain, Bagaimana dengan nama anda...?
1 komentar:
Saya pernah makan di salah satu warung sotonya mas saptuari (siapa itu? silakan google), penutup meja (taplak) plastiknya tertulis nama-nama yang unik.
ReplyPost a Comment