Menulis profil seseorang yang
mampu memberikan inspirasi buat kita khususnya dan buat orang lain pada umumnya
memang gampang-gampang susah. Terlebih jika dikaitkan dengan profil seseorang
yang berada di sekitar lingkungan hidup kita. Biasanya kita lebih sering mengidolakan
dan menyebut orang lain yang terkenal sebagai inspirator bagi kita, padahal
jika kita mau lebih mengenal lingkungan kita akan banyak kita jumpai
orang-orang yang mampu menjadi inspirasi bagi kita meskipun orang tersebut
bukanlah orang besar dan terkenal.
Sebagaimana di lingkungan keluarga kecilku tinggal sekarang, memang banyak sekali dosen-dosen
IAIN Walisongo Semarang, juga banyak pegawai Bank akan tetapi dari semua orang
yang tinggal di Perumahan Bhakti Persada Indah (BPI) Ngaliyan Semarang ada satu
sosok yang membuatku kagum, orang itu bernama bapak H. Hadi Soesilo. Pak Hadi
sebagaimana ia biasa dipanggil merupakan laki-laki yang berasal dari Jombang
Jawa Timur yang kebetulan mendapatkan jodoh orang Semarang sehingga pada akhirnya menetap di
Semarang.
Pak Hadi merupakan pensiunan
pegawai Telkom Indonesia, yang pernah bertugas di Padang, Medan, Jakarta serta
beberapa kota di Indonesia. Pengalaman hidup beliau boleh dibilang sangat
beragam karena beberapa kali tinggal di tempat yang berbeda-beda. Setelah pensiun,
bapak tiga anak tersebut kembali ke Semarang. Pak Hadi merupakan sosok
sederhana, mudah bergaul dengan siapa saja, apa adanya, namun tegas dalam
bersikap. Sikap dan sifat itulah yang membuat saya hormat kepada beliau. Satu lagi
hal lagi yang membuatku kagum adalah, beliau merupakan sosok yang suka menolong serta
ringan dalam membantu siapa saja yang membutuhkan tanpa harus dimintai tolong.
Setelah resmi pensiun dari Telkom
dan kembali ke Semarang beliau mendapatkan mandat dan kepercayaan dari masyarakat sekitar
lingkungannya sebagai ketua RT dan juga sebagai sekretaris Takmir Masjid Al
Ikhlas di Perumahan Bhakti Persada Indah (BPI) Ngaliyan Semarang. Sebagai ketua
RT boleh dibilang beliau sangat care dan bertanggungjawab penuh kepada
warga yang ia pimpin, sehingga tidak mengherankan beliau menjabat RT hingga tiga periode. Bahkan
saat ini, meskipun beliau sudah diganti
akan tetapi banyak warga bilang beliau adalah ketua RT abadi sementara yang
lain dibilang cuma mengganti saja.
Beliau memang dikenal tetangga
sebagai seorang yang ringan dalam memberi bantuan kepada siapapun termasuk
kepada saya. Waktu istri sedang sakit, beliau dan istrinya hampir setiap hari
menjenguk istri di kos-kosan kami yang memang berada di lingkungan masjid Al
Ikhlas perumahan BPI. Bahkan saat itu karena istri harus rutin minum air
rebusan daun sirsak sebagai obat, beliau hampir setiap pagi dan sore
membawakannya buat istri tanpa kami minta. Bukan hanya itu saja, saat anak saya
sedang sakit beliau dan istrinyalah yang sering membantu, menasehati, bahkan
terkadang memarahi kami berdua jika lalai dalam mengurus anak kami. Ibaratnya kami
telah dianggap sebagai anak sendiri oleh pak Hadi dan istrinya.
Takjil Jelang Berbuka Puasa
Sedangkan dalam urusan masjid,
sebagai Sekretaris Takmir beliau tidak hanya mengurus administrasi masjid saja
melainkan juga mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kemakmuran masjid,
mulai dari bersih-bersih masjid dan lingkungannya, sebagai teknisi peralatan
masjid, membetulkan lampu masjid yang mati, sampai dengan mengepel lantai
masjid semua dilakukannya dengan senang hati. Meskipun boleh dibilang masjid
sudah ada penjaganya, akan tetapi beliau sebagai pengurus Takmir Masjid Al
Ikhlas tidak segan-segan untuk membantu mengurus masjid.
Apalagi saat moment ramadhan seperti
sekarang, pak Hadi merasa sangat bahagia karena pada bulan inilah beliau yakin
akan mendapatkan banyak keberkahan jika melakukan hal-hal positif dan hal yang
bermanfaat bagi orang lain. Salah satu yang rutin beliau lakukan selama
ramadhan adalah dengan menyediakan takjil berbuka puasa bagi orang-orang yang
berada di masjid Al Ikhlas BPI terutama yang ikut kajian ramadhan menjelang
berbuka puasa. Menurut beliau, “menyediakan takjil berbuka puasa sama besar
pahalanya dengan pahala para kyai yang memberi pengajian pada kajian ramadhan lho mas”
itu keyakinan beliau saat berbicara tentang hikmah ramadhan ketika saya tanya mengenai
pandangan beliau tentang hikmah ramadhan.
Beliau juga berkata jujur bahwa
ilmu agama yang ia miliki tidaklah dalam, tidak seperti dosen-dosen IAIN
Walisongo yang saat ini banyak tinggal di lingkungan perumahan BPI Ngaliyan
Semarang tempat kami tinggal sehingga beliau tidak berani memberikan ceramah agama seperti
mereka. Akan tetapi melalui jalan memberi takjil berbuka puasa inilah, beliau
berharap hal tersebut merupakan cara lain beliau untuk bisa berbagi dan
memberikan manfaat kepada sesama. Beliau melakukan hal tersebut semata-mata
memang ingin mendapatkan berkah ramadhan ini meskipun hanya sekedar memberi
takjil berbuka puasa yang seringnya berupa kolak pisang dengan jumlah
perharinya adalah 20 gelas.
Yang pasti datangnya bulan
ramadhan tidak ingin ia lewatkan begitu saja, apalagi beliau juga tahu bahwa
ramadhan merupakan ladang ibadah dengan obral pahala yang sangat besar. Moment spesial
ramadhan inilah yang tidak ingin dia lewatkan kecuali dengan beribadah dan
melakukan hal-hal positif yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Secara pribadi saya yakin apa
yang dilakukan oleh pak Hadi merupakan amalan ramadhan yang akan diridhoi oleh
Allah, apalagi saya tahu persis karakter beliau yang memang suka menolong, suka
berbagi dan senang memberi manfaat bagi orang lain dan semua itu beliau lakukan
dengan ikhlas tanpa ada tendensi untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Hal itulah,
yang membuat saya salut dan menaruh hormat kepada pak Hadi. Harapan saya, semoga beliau senantiasa
diberikan kelapangan rezki, kemudahan dalam hidup, sehingga tetap bisa berbagi,
serta bermanfaat bagi lingkungannya. Sementara bagi saya pribadi, semoga bisa
meneladani sifat dan sikap beliau, amin.
2 komentar
Teladan lagi:)
ReplyBenar-benar banyak belajar saya.
Belajar berbagi.
Mampir ya di lapakku.
http://nahlatulazhar-penuliscinta.blogspot.com/2014/07/berbagi-dengan-ilmu.html
Assalamu'alaikum...
ReplyTerima kasih sudah berbagi cerita inspiratif ini, ya!
Good luck! ^_^
Emak Gaoel
Post a Comment