Ada pameo yang sering diucapkan oleh masyarakat Indonesia "mencari yang haram saja susah apalagi yang halal". Maksud dari kata-kata tersebut adalah mencari rizki dengan cara yang haram (tidak benar) aja susahnya minta ampun apalagi mencari rizki dengan cara yang halal yang biasanya banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Oleh sebab itulah, saat ini masyarakat seringkali menggunakan cara serba instan demi mendapatkan apa yang dia inginkan.
Yaa, saat ini mencari rezki memang tidak mudah, akan tetapi hal itu bukanlah menjadi alasan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan cara-cara yang tidak baik demi mendapatkan kekayaan. Hal tersebut disamping dilarang oleh hukum maupun agama, tentu bisa berdampak kurang baik bagi kehidupan masyarakat sekitar. Apalagi jika posisi kita adalah seorang pemimpin yang seharusnya membantu rakyat agar sejahtera, tidak dibenarkan menjadi pemimpin yang hanya memikirkan kesejahteraan pribadi namun melupakan rakyatnya.
Hal itulah yang saat ini mungkin terjadi di negeri tercinta ini, dimana para pemimpin kita berlomba mengejar kekayaan pribadi dan melupakan untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat yang ia pimpin. Dan parahnya lagi adalah kekayaan yang dikumpulkan tersebut justru didapatkan dengan cara-cara yang haram, yaitu melalui jalur KKN. Fakta semacam ini bisa kita lihat setiap hari banyak para pejabat dan pimpinan di negeri ini satu persatu tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baik karena masalah korupsi maupun karena masalah Kolusi (suap).
Tidak perlu kiranya siapa-siapa mereka yang saat ini sedang terjerat berbagai kasus KKN, kita semua tentu sudah tahu dan melihat beritanya di berbagai media, baik cetak maupun media eletronik dimana semuanya hampir tiap hari memberitakan tentang para pemimpin maupun penyelenggara negara yang berhasil ditangkap oleh lembaga pemberantasan korupsi. Dan jika dicermati para pejabat tersebut hampir semuanya merupakan para pemimpin yang memiliki harta kekayaan yang berlimpah.
Namun sayangnya setelah mereka tertangkap karena diduga melakukan tindak pidanan KKN, kekayaan yang saat ini mereka miliki adalah hasil dari menggerogoti uang rakyat. Kenyataan tersebut juga sangat memprihatinkan mengingat sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang relatif sudah memiliki segalanya, harta cukup, kekuasaan dan jabatan, namun ternyata hal itu belum cukup mereka masih saja ingin menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak benar.
Kekayaan tidak akan dibawa mati wahai para pejabat, jadi kejarlah kekayaan dnegan cara halal jangan dengan cara memakan harta rakyat. Jadilah pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat jangan sebaliknya menyengsarakan rakyat. Semoga para pimpinan kita sadar dan kembali ke jalan yang benar!!
Post a Comment