Sabtu 8 Juni 2013 bangsa Indonesia kehilangan sosok negarawan sekaligus putra terbaik bangsa ini, beliau adalah Taufiq Kiemas ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014. Taufiq yang juga merupakan suami dari mantan Presiden Megawati Sukarno Putri meninggal akibat penyakit komplikasi di sebuah rumah sakit internasional di Singapura. Meninggalnya Taufiq Kiemas jelas merupakan salah satu kehilangan bukan hanya oleh keluarga besar Soekarno, tetapi juga keluarga besar PDIP dan juga bangsa ini.
Selama ini alm. Taufiq Kiemas dikenal sebagai salah satu politisi senior dari PDIP yang sangat dihormati dan disegani oleh kawan dan lawan politiknya. Meskipun PDIP sebagai gerbong patai yang dibela oleh Taufiq memilih sebagai oposisi bagi pemerintah, namun demikian beliau tetap menjalin persahabatan dengan pemerintah. Oleh sebab itulah beliau dianggap sebagai jembatan bagi pemerintah dan PDIP yang selama ini sering berseberangan.
Alm. Taufiq Kiemas |
Selain itu Taufiq Kiemas juga dikenal sebagai tokoh yang senantiasa menyuarakan pentingnya mempertahankan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dimanapun dan kapan pun beliau senantiasa mengajak kepada masyarakat dan bangsa ini untuk kembali melaksanakan 4 pilar kebangsaan tersebut. Beliau memiliki kenyakinan bahwa dengan senantiasa mempertahankan 4 pilar tersebut bangsa ini akan bisa menjadi besar.
Dengan berpulangnya Taufiq Kiemas bangsa ini jelas sangat kehilangan putra terbaiknya, tentu saja mencari sosok seperti beliau akan sangat sulit, bahkan di internal PDIP sekalipun akan sulit menemukan sosok yang selalu konsisten memperjuangkan apa yang menjadi kenyakinannya tersebut. Sehingga tidak salah jika di seluruh nusantara para kader PDIP merasa sangat kehilangan tokoh yang dianggap sebagai sosok yang bisa diterima oleh semua kalangan di internal PDIP.
Almarhum Taufiq Kiemas merupakan salah satu contoh politikus yang memiliki pengalaman berpolitik yang panjang, beliau juga dikenal sebagai politikus yang sangat kritis namun komunikatif serta dinamis. Oleh sebab itulah beliau bisa diterima disemua kalangan baik oleh lawan dan kawan politiknya. Sehingga sosok Taufiq pantas untuk dijadikan teladan bagi para politikus muda bangsa ini. Karena beliau telah mengajarkan bagaimana sikap berpolitik dengan sebenarnya, yaitu berpolitik yang tetap menghargai orang lain.
Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana PDIP pasca ditinggal oleh Taufiq Kiemas, namun besar kemungkinan sikap PDIP tidak akan berubah dan tetap akan memilih jalur oposisi dan bahkan akan lebih tulen lagi. Hal itu disebabkan karena sang mediator antara PDIP dan Pemerintah telah tiada. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika apa yang telah dilakukan oleh almarhum hendaknya dijadikan sebagai pelajaran yang berharga bagi generasi selanjutnya.
Selamat jalan Pak Taufiq Kiemas semoga mendapatkan tempat terindah di sisi Tuhan..amien.
Post a Comment