Setelah semua sekolah mulai dari jenjang SD-SMA telah selesai melaksanakan ujian nasional, begitu pula bagi yang berada dibawah yang ujian sudah melaksanakan tes akhir semester, maka bagi yang lulus di masing-masing jenjang mulai di pusingkan dengan memilih sekolah baru. Bagi yang lulus SD bingung menentukan pilihan mau masuk di SMP/MTs mana, bagi yang SMP tak kalah bingung memilih SMA yang cocok dan bagi yang lulus SMA jelas sama mumetnya menentukan mau masuk di perguruan tinggi mana.
Yaa, saat ini para pelajar yang sudah lulus memang sedang dilanda kebingungan, bukan hanya para pelajar itu sendiri, orang tua juga tak kalah bingungnya memikirkan dan mengarhkan anaknya supaya mendapatkan sekolah terbaik. Meskipun terkadang harus relah untuk membeli sebuah kursi, akan tetapi bagi orang tua yang masih memiliki gengsi tinggi hal tersebut akan dilakukan meskipun harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Harus diakui saat ini persaingan untuk masuk sekolah unggulan memang sangat ketat, bukan hanya ketat soal nilai akan tetapi juga ketat soal fulus. Meskipun sudah ada himbauan dari pemerintah supaya tidak ada jual beli kursi akan tetapi hal tersebut tampaknya masih berlaku dibeberapa sekolah. Sebaliknya di sekolah non unggulan berbeda sekali, meskipun sampai menggratiskan atau memberikan beasiswa kepada calon siswa biasanya masih saja enggan dilirik oleh masyarakat. Hal tersebut terjadi karena selama ini sekolah non unggulan sering mendapat stigma sebagai sekolah buangan artinya sekolah yang nomer sekian...
Gambar, disini |
Padahal kalau kita mau jujur dimanapun sekolahnya asal para siswa dan juga gurunya mau bersama-sama belajar dengan giat insyaallah hasil yang diingin kan akan tercapai. Memang benar selama ini kesan bahwa sekolah unggulan dengan berbagai fasilitas lengkap mampu mencetak lulusan yang memiliki nilai tinggi, akan tetapi tidak sedikit dari sekolah-sekolah non unggulan yang juga bisa mencetak lulusan dengan nilai tinggi juga. Bahkan terkadang ada juga lulusan dari sekolah non unggulan yang memiliki prestasi lebih baik dari pada siswa dari sekolah unggulan.
Oleh sebab itulah, ada baiknya jika saat ini para orang tua tidak hanya memikirkan slogan sekolah unggulan ketika akan memasukkan anak-anaknya ke sekolah. Alangkah lebih baiknya jika para orang tua bisa mengarahkan putra-putrinya untuk memilih sekolah yang nyaman untuk belajar dan tentunya sekolah yang menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan akhlak. Karena sekolah yang demikian akan mampu membentuk generasi yang tidak hanya pandai tetapi juga generasi yang berakhlakul karimah.
Selamat memilih sekolah baru!!!
Post a Comment