Hari ini Jum'at 24 Mei 2013 secara serentak di seluruh tanah air dilaksanakan pengumuman kelulusan Ujian Nasional bagi anak-anak kelas 3 SMA dan sederajat. Bagi yang dinyatakan lulusa, saya ucapkan selamat, bagi yang dinyatakan belum lulus, saya menyampaikan jangan berkecil hati karena kesempatan masih ada di tahun depan. Selamat juga bagi sekolah-sekolah yang siswanya lulus 100% dan bagi sekolah yang siswanya lulus tidak 100% jangan kecewa tahun depan harus berusaha lebih keras lagi agar siswanya bisa lulus 100%. Dan bagi sekolah yang siswanya tidak lulus 100%, itu merupakan tantangan agar ke depan bisa menjadi lebih baik lagi.
Informasi yang penulis dapat dari berita online menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan sebanyak 1.573.036 siswa dari 1.581.286 siswa peserta Ujian Nasional
(UN) 2013 untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat telah
dinyatakan lulus. Sementara yang tidak lulus berjumlah 8.250 siswa. Dari sekian banyak peserta yang ikut ujian dengan tingkat kelulusan 99 % lebih jelas menunjukkan bahwa pencapain tersebut baik sekali. Meskipun tingkat ketidaklulusan juga mencapai ribuan, akan tetapi hal etrsebut wajar adanya.
Ekspresi Siswa di Blora saat Kelulusan |
Hingga saat ini Ujian Nasional dengan hanya 3-4 mata pelajaran yang di ujikan memang masih dianggap sebagai salah satu bahan evaluasi paling baik untuk mengetahui kemampuan siswa selama 3 tahun belajar baik di tingkat SMA maupun SMP. Meskipun banyak pihak menentang pelaksanaan UN, akan tetapi nyatanya pemerintah tetap saja jalan dengan program yang telah dilaksanakan bertahun-tahun tersebut.
Menurut hemat penulis, Ujian Nasional (UN) sebenarnya merupakan salah satu program evaluasi yang baik, meskipun ada kekurangan oleh sebab itulah UN masih diperlukan untuk mengetahui kualitas siswa dalam menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Namun yang jelas, UN tidak seharusnya dijadikan satu-satunya patokan untuk meluluskan siswa. Karena bagaimanapun selama ini UN hanya bisa menunjukkan kualitas siswa dalam segi kognitif saja, sementara aspek afektif dan psikomotorik siswa tidak bisa tercover dalam UN.
Kontroversi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan tetap ada di masa mendatang, yang paling penting saat ini adalah semua pihak terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mau melakukan evaluasi terhadap berbagau kekurangan UN dan memperbaikinya. Hal tersebut harus dilakukan mengingat hingga saat ini belum ditemukan konsep evaluasi terbaik dan komprehensi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga mau tidak mau, konsep UN inilah yang memang harus diperbaiki baik dalam hal sistemnya dan lain sebagainya.
Terlepas dari semua itu, sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada para siswa SMA dan sederajat yang telah berhasil lulus UN. Kelulusan bukanlah akhir dari pencapaian kalian, akan tetapi merupakan awal untuk mencapai tujuan yang lebih besar lagi. Selamat!!!
Post a Comment