Tak terasa sudah 12 tahun lamanya aku meninggalkan kampung halamanku di Blora, tepatnya di kampung Sidomulyo Kecamatan Banjarejo, sebuah perkampungan kecil yang dikelilingi oleh sawah dan kebun pertanian. Sudah 12 tahun lamanya pula aku menetap di ibukota provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Ngaliyan kota Semarang. Selama itu pula kisah hidupku kulalui dengan berbagai macam pengalaman, baik itu yang manis, pahit, sedih, gembira suka maupun duku. Semua itu seakan menjadi diary kenangan bagi kehidupan ini.
Kurang lebih selama 5 tahun lamanya aku merasakan manisnya menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang. Ilmu dan banyak pengalaman telah aku rasakan, dosen, teman, sahabat, saudara seakan menjadi kesatuan dalam mengiringi cerita hidup ini. Dan sejak pertama kali aku datang di Semarang, aku bertempat tinggal di sebuah masjid, atau dengan kata lain menjadi penjaga masjid di daerah sekitar IAIN. Sudah sejak 2001 bisa dibilang aku tinggal dan mengabdikan diriku di masjid tercinta tersebut kurang lebih 11 tahun lamanya.
gambar |
Dan pada Mei 2011 setelah aku menikah, maka baru aku mneinggalkan masjid dan hidup dengan sitri tercinta di sebuah rumah kontrakan di daerah dekat pasar Ngaliyan. Sejak saat itulah aku benar-benar merasakan hidup berkeluarga dengan istri dan anakku tercinta yang lahir pada 31 Agustus tahun 2012 yang lalu. Kami bertiga mengisi hari-hari di rumah kontrakan dengan sangat bahagia, meskipun terkadang perjalanan hidup ini tak selalu mulus, dan terkadang aa kerikil-kerikil dalam kebahagiaan kami. Namun semua itu bisa kami lalui dengan perasaan yang bahagia.
Saat mengontrak pertama kalinya sekitar bulan Mei 2012, dan akhir April bulan lalu akhirnya kami memutuskan pindah kontrakan, karena yang punya rumah telah mnegontrakkan kepada orang lain, bahkan proses pembayarannya telah dilakukan saat aku baru mengontrak selama 6 bulan. usut punya usut saat itu aku diminta perpanjang dengan membayar di muka karena yang punya kontrakan lagi butuh duit, tapi karena aku gak punya duit seperti apa yang diminta ya aku menyerahkan kepada yang punya kontrakan, karena saat itu aku memang gak punya duit yang diminta.
Akhirnya setelah bulan April ini habis, aku dengan sedikit-dei sedikit memindahkan barang-barang di rumah kontrakan baru di daerah Beringin Ngaliyan tepatnya di Perumahan Koveri, harga kontrakannya memang terpaut 250 ribu dari kontrakan lama, namun rumahnya lebih besar dan semuanya ada. Tidak seperti kontrakan lama yang listrik, air harus berbagai dengan rumah kontrakan sebelah yang dihuni mahasiswa yang ternyata juga merupakan rumah yang sama dimiliki oleh orang yang memiliki kontrakan yang selama ini aku tinggali.
Akhirnya pada hari Minggu yang lalu tepatnya tanggal 5 Mei 2013 aku dan istri serta anakku tercinta secara resmi pindah kontrakan, hehehe sebelumnya pindah istri meminta aku untuk mnegaji dulu dirumah kontrakan yang baru dengan seorang teman, agar berkah. Amin. Semoga rumah kontrakan yang baru ini bisa membawa berkah bagi keluarga tercintaku amien.
Post a Comment