Setelah kurang lebih satu minggu aku sakit, dan Jum'at minggu lalu aku jum'atan diluar karena sambil mengantar istri untuk mengabil berkas-berkas dosennya di kampus Unnes Sekaran Gunungpati, maka akhirnya aku salah Jum'at di masjid Ulul Albab kampus Unnes. Namun akhirnya hari ini aku bisa kembali salat jum'at di masjid tercinta Al Ikhlas perum BPI Purwoyoso Ngaliyan Semarang.Dan kali ini yang betindak selaku khotib dan imamnya adalah Dr. Nasihun Amin, M.Ag. Beliau merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
Sang khotib yang masih kelihatan muda tersebut mengabil tema khutbah "Pemimpin yang Amanah". Mungkin karena bertepatan dengan rencana diadakannya Pilkada di Jawa Tengah, akhirnya khotib memilih tema tersebut. Kurang lebih sebulan lagi masyarakat Jawa Tengah akan melakukan pesta demokrasi berupa pemilihan gubernur dan wakil gubernur secara langsung. Kalau tidak ada aral melintang Pilgub akan diselenggarakan pada tanggal 26 Mei 2013. Oleh sebab itulah masyarakat Jawa tengah khususnya umat Islam untuk bisa berpatisipasi dengan baik.
gambar |
Lebih lanjut khotib mengingatkan kepada para jamaah dengan maraknya tren money politik dalam setiap penyelenggaraan pilkada, oleh sebab itulah umat Islam khususnya yang memiliki hak pilih pada pemilihan gubernur nanti untuk menghindari money politik. Bagaimanapun perbuatan tersebut adalah dosa dan menjadi larangan Islam. Islam sangat melarang adanya uang sogokan, atau dalam bahasa sekarang adalah kolusi, money politik masuk kategori suap karena ada upaya menyogok seseorang untuk memilih calon tertentu. Padahal dalam ajaran Islam telah dijelaskan bahwa "penyuap dan yang disuap sama-sama masuk neraka".
Selain itu khotib juga berpesan agar dalam memilih pemimpin diharapkan adalah memilih pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab, artinya calon pemimpin yang nantinya bisa dipercaya membawa perubahan ke depan lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat, serta mau bertanggungajwab akan nasib masyarakat yang dipimpin. Dalam hal ini, sang khotib memberikan teladan kepemimpinan baginda Nabi Muhammad, SAW yang dapat memimpin dengan penuh amanah serta disukai umat Islam khususnya maupun umat non Islam. Hal tersebut mencerminkan bahwa pemimpin itu bukan hanya dimiliki oleh satu golongan saja melainkan bisa menjadi pemimpin bagi golongan yang lain dalam hal pemerintahan dan sosial.
Khotib juga mengingatkan kepada para jamaah agar nanti ketika tiba saatnya pemilihan gubernur bisa menjadi pemilih yang amanah, artinya pemilih yang bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing bukan karena orang lain, atau karena paksaan. Hal tersebut harus tetap dilandasi dengan kepercyaan bahwa yang ia pilih adalah yang terbaik, soal jadi maupun tidak itu merupakan urusan Allah. Karena siapapun nantinya yang jadi gubernur jelas merupakan pilihan rakyat.
Begitulah sedikit review tentang materi khutbah Jum'at yang disampaikan oleh pak Nasihun Amin, semoga bisa memberi manfaat kepada kita semua. Amien.
Post a Comment