Pengalaman adalah guru
terbaik, ungkapan tersebut sekiranya sangat tepat bagi kita untuk menyikapi
musibah banjir yang terjadi di negeri ini. Banjir di Jakarta yang membuat ibu
kota Negara lumpuh adalah contoh nyata betapa masyarakat Indonesia, khususnya
warga ibukota kurang belajar dari pengamalan-pengalaman banjir sebelumnya.
Banjir yang melanda
Jakarta dan juga daerah lain di Indonesia tak terkecuali banjir di kota
Semarang salah satunya disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menjaga lingkungannya. Contoh kecil adalah budaya membuang sampah di tempat
sampah. Sampai hari ini, budaya membuang sampah masyarakat Indonesia masih
sangat memprihatinkan. Kita lebih senang membuang sampah di selokan dan
sungai-sungai, hal itu menyebabkan ketika hujan turun air tidak bisa mengalir
dengan lancar ke hilir karena tersumbat banyaknya sampah sehingga yang terjadi
kemudian adalah banjir.
Gambar |
Contoh lainnya adalah minimnya
hutan kota. Hutan kota atau taman kota merupakan salah satu komponen ruang
terbuka hijau yang memiliki banyak manfaat selain sebagai tempat berekreasi
tentu saja sebagai daerah resapan air hujan, atau dengan kata lain untuk
mencegah terjadinya banjir. Namun sayang saat ini, hutan kota sulit ditemukan,
jikalaupun jumlahnya sangat sedikit, tak sebanding dengan jumlah bangunan yang
berada disekitarnya. Dalam hal ini, pemerintah memiliki tanggungjawab besar
agar mneyediakan lahan untuk dijadikan hutan kota demi mencegah terjadinya
banjir ketika musim hujan tiba.
Selain itu, kurang
sadarnya setiap keluarga untuk menanam berbagai tanaman di lingkungan rumahnya
juga menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya banjir saat
musim hujan. Saat ini masyarakat terutama di kota lebih suka menjadikan halaman
rumahnya sebagai garansi, atau kolam renang dari pada sebagai taman yang berisi
berbagai jenis tanaman. Pahadal jika setiap rumah memiliki tanaman di halaman
rumahnya, maka hal itu bisa berfungsi untuk menyerap air ketika hujan turun.
Akan tetapi jika rumah tidak memiliki tanaman di sekitar rumahnya pasti ketika
hujan turun air tidak bisa diserap dan bisa mengakibatkan banjir.
Gambar disini |
Gerakan sadar
lingkungan adalah salah satu upaya preventif untuk mencegah terjadinya banjir
di masa mendatang. Gerakan sadar lingkungan bisa diwujudkan dengan cara
melakukan hal-hal yang kecil dan sederhana, seperti gerakan tidak membuang
sampah sembarangan ataupun gerakan
menanam dilingkungan rumah masing-masing. Diharapkan dengan gerakan sadar
lingkungan, musibah banjir tidak akan terjadi lagi.
Post a Comment