Membaca postingan-postingan sohibul kontes Give Away Langkah Catatanku memang menarik, diantara ratusan hasil coretan
cerdas dari Mbak Idah Ceris yang telah dipostingkan adalah postingan yang
berjudul “Selamat hari ibu…eh, harimamah? Meskipun postingan tersebut tertanggal 22 Desember 2011, namun makna
yang dihadirkan tak lekang oleh waktu. Dalam postingan tersebut terlihat dan
tergambar dengan jelas bagaimana seorang
anak sangat membutuhkan orang tua terutama ibu. Karena berkat ibulah semua anak
bisa hadir di dunia ini.
Semua orang Indonesia tentu
sangat hafal bahwa setiap tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari
Ibu. Apa yang dilakukan oleh mbak Idah dengan mengucapkan kata-kata selamat
hari ibu kepada Mamahya dengan merinding merupakan penggambaran betapa keberadaan
seorang ibu tidak akan pernah bisa tergantikan oleh yang lain. Selain itu
momentum hari ibu merupakan sarana yang tepat untuk melakukan instropeksi diri
sejauh mana kita telah berbakti kepada orang tua terutama kepada ibu.
Jadi sangat tepat kiranya
jika Mbak Idah ketika mengucapkan “Selamat Hari Ibu” kepada Mamahnya langsung
teringat dosa, dosa yang munkin pernah ia lakukan entah sengaja ataupun tidak
sengaja kepada ibunya. Hal ini sangat wajar mengingat sebagai seorang anak
tentu telah banyak berbuat salah ataupun melakukan hal-hal yang terkadang
membuat orang tua menjadi marah, kesal dan sebagainya. Sehingga sangat tepat
kiranya jika Hari Ibu 22 Desember harus dijadikan sebagai momentum penyadaran
diri sebagai seorang anak untuk bisa berbuat yang lebih baik lagi serta bisa
berbakti kepada orang tuanya, lebih-lebih kepada ibu.
Seorang ibu merupakan sosok
yang sangat mulia bagi anak, mengandung kita selama Sembilan bulan, mengasuh
dan membesarkan serta mendidik kita tanpa mengenal lelah. Saat kita nakal
dengan penuh kasih sayang kita selalu dinasehati. Ketika kita salah dengan
penuh kearifan ia senantiasa mengarahkan dan memberi petunjuk. Saat kita sedih
ibu selalu hadir untuk memberikan semangat dan motivasi agar kita bangkit. Saat
kita ada masalah, beliau selalu datang untuk memberikan solusi. Kehadiran ibu
selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Sebagaimana bait lagu yang
sudah sangat terkenal, dan setiap anak tentu hafal lirik lagu tersebut:
Kasih ibu,
Kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Hanya memberi,
Tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Hanya memberi,
Tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Sangat tepat sekali lirik lagu
diatas dalam menggambarkan sosok seorang ibu, karena ibu merupakan seseorang
yang bisa memberikan kasih sayang, cinta dengan penuh ketulusan tanpa mengenal
batas waktu. Ibu juga merupakan seorang yang selalu memberi tanpa mengharap
imbalan, karena imbalannya langsung datang dari Allah. Apa yang dilakukan ibu
ibarat matahari yang selalu menyinari dunia ini. Selain itu ridhonya seorang orang
tua (ibu) merupakan salah satu syarat ridhonya Allah kepada seorang hambanya.
Dalam ajaran Islam
kedudukan Ibu sangat mulia sekali, banyak sekali aya=ayat al Qur’an dan juga
hadist Nabi yang menjelaskan tentang penting dan mulianya kedudukan seorang
ibu. Dalam QS Luqman ayat 14 dijelaskan yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada
manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka
bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah
kembalimu.“ (QS: Luqman: 14),
Selain itu juga ada ayat
lain yang menjelaskan tentang mulianya kedudukan ibu, ialah QS Al AhQof ayat 15
yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada
manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya
dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya
dengan menyapihnya adalah tiga puluh bulan….” (Al-Ahqaf:
15)
Masih banyak lagi tentunya
ayat-ayat dalam al Qur’an yang menjelaskan tentang kemuliaan seorang ibu. Sedangkan
kemulian seorang ibu juga digambarkan oleh rasulullah melalui sabdanya yang
artinya: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli
dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya,
“Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian
siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.” (HR.
Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no.
6447)
Dari ayat-ayat al Qur’an
serta hadist Nabi tersebut diatas, sangatlah nyata dan jelas jika kedudukan ibu
sangat mulia sekali. Sehingga jika ada seorang anak yang tidak bisa menghormati
apalagi tidak berbakti kepada ibunya merupakan anak yang durhaka. Momentum hari
ibu yang diepringati setiap tanggal 22 Desember juga merupakan salah satu bentuk
penghormatan atas kemuliaan seorang ibu. Yang terpenting bagi setiap anak,
janganlah menjadikan hari ibu 22 Desember sebagai satu-satunya hari dimana kita
bisa mengenang seluruh jasa ibu kepada kita.
Tetapi setiap hari kita
harus senantiasa menjadikan hari sebagai hari ibu, dimana kita bisa selalu
berbakti kepadanya dengan segala apa yang bisa kita lakukan dan kita mampu,
bukan hanya untuk ibu kita yang masih hidup, bagi yang ibunya sudah meninggal
kita juga bisa berbakti kepadanya dengan cara melakukan seluruh kebaikan yang
telah ia ajarkan kepada kita serta selalu mendoakannya. Karena salah satu dari
amal yang hingga mati tidak putus adalah “doa anak sholeh kepada orang tuanya
(ibu).
Ketika kumenulis postingan ini, teringat aku akan ibu serta sebuah goresan puisi yang pernah kubuat disaat aku sedang mencoba mendeskripsikan kemuliaan seorang ibu.
Sajak Untuk Ibu
Ibu…
Kau mengandungku sembilan bulan
Melahirkanku dengan menantang
kematian
Merawatku tanpa harap imbalan
Mendidikku dengan penuh kasih sayang
Ibu…
Engkau bagaikan mata air
Kasih sayangmu teduhkan jiwa dan
pikir
Lantunan do’a bagi anakmu terus
terucap dibibir
Hingga hayat harus berakhir
Ibu…
Kau pelita dalam gelap gulita
Kesejukan dalam keringnya rasa
Tempat mengadu dikala gundah gulana
Pemberi sinar terang bagi keluarga
Ibu…
Ku tak mampu membalas jasamu
Apalagi membayar kasih sayangmu
Hanya patuh dan baktiku padamu
Harapkan ridhoNYA selalu tercurah
untukmu
Kebaikan seorang ibu tidak
akan pernah sirna hingga akhir hayat, semoga
dengan senantiasa berbakti kepada orang tua, terutama kepada Ibu merupakan
salah satu amalan dan jalan kita untuk bisa menggapai Ridho dan SurgaNya, amien.
Postingan ini diikutsertakan dalam Give Away Langkah Catatanku
Post a Comment