Rencana
pergantian kurikulum pendidikan nasional telah masuk dalam tahap uji publik.
Setelah uji publik rencananya kurikulum akan disempurnakan sesuai dengan
masukan dari masyarakat dan praktisi pendidikan sebelum resmi diterapkan pada
tahun pelajaran baru 2013-2014. Meskipun diterpa berbagai kritik serta banyak pihak
yang masih pesimis dengan adanya kurikulum baru, namun Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tetap akan menerapkan kurikulum tersebut tahun depan.
Wacana
pergantian kurikulum lama, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
kurikulum yang sedang dipersiapkan pemerintah memang menimbulkan pro dan
kontra. Pemerintah menilai bahwa kurikulum yang sedang dipakai saat ini terlalu
membenani peserta didik, baik dari segi banyaknya mata pelajaran maupun dari
materi yang diajarkan kepada peserta didik. Sehingga pergantian kurikulum
bertujuan untuk menyederhanakan serta meringankan beban yang ditanggung peserta
didik, salah satunya adalah menghilangkan beberapa mata pelajaran di jenjang
sekolah dasar.
Gambar |
Bukan
hanya itu saja, KTSP dianggap kurang memberikan ruang untuk pengembangan
kreativitas siswa serta masih kering dalam pengembangan nilai-nilai karakter.
Padahal kedua hal tersebut merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus
dimiliki oleh peserta didik saat ini. Oleh sebab itulah, pergantian kurikulum diharapkan
akan dapat memberikan ruang yang cukup luas bagi pengembangan nilai-nilai
tersebut.
Sementara
itu pihak yang kontra menilai, apa yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang
dipaksakan karena konsep yang ditawarkan pemerintah saat ini masih belum jelas.
Apalagi ditambah kontroversi penghapusan beberapa mata pelajaran yang sejatinya
masih penting untuk dikuasai oleh peserta didik. Selain itu yang menjadi
persoalan penting adalah mengenai waktu yang terlalu singkat mulai dari
penyusunan hingga penerapannya. Betapa tidak, saat ini saja konsep kurikulum
baru masih dalam tahap uji publik, dan membutuhkan waktu untuk penyempurnaan.
Belum lagi membutuhkan waktu untuk sosialisasi
kepada seluruh guru di nusantara sebagai pihak yang nantinya akan melaksanakan
kurikulum baru tersebut secara langsung. Selain itu tentu dibutuhkan pelatihan
dan pendampingan bagi guru supaya nantinya tidak terjadi kebingungan dalam
mengimplementasikan kurikulum baru tersebut. Hal lain yang harus dipersiapkan
oleh pemerintah adalah menyiapkan sarana-prasarana bagi penerapan kurikulum
baru, terutama buku ajar bagi peserta didik.
Dengan
berbagai persiapan yang saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik,
alangkah bijaknya jika rencana penerapan kurikulum baru dikaji ulang. Karena bagaimanapaun
juga penerapan kurikulum membutuhkan berbagai persiapan yang sangat matang,
sedangkan saat ini rencana tersebut terkesan dipaksakan. Sehingga
dikhawatrirkan pergantian kurikulum bukannya membawa perbaikan dan kemajuan
pendidikan nasional malah justru membawa kemunduran.
Post a Comment