Rencana dihapuskannya mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum pendidikan
di jenjang sekolah dasar menuai polemik. Sebagian masyarakat menilai
penghapusan tersebut kurang tepat, mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa
komunikasi internasional yang penting dipelajari sejak dini. Oleh sebab itulah
rencana penghapusan mapel bahasa Inggris dari kurikulum SD harus ditinjau
kembali.
Kita harus jujur bahwa mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu
mata pelajaran yang menjadi favorit siswa. Sehingga tidak mengherankan jika
saat ini, banyak siswa SD yang rela untuk mengikuti bimbingan belajar maupun
les privat khusus bahasa inggris. Hal itu menunjukkan bahwa motivasi siswa
untuk menguasai bahasa Inggris sangat besar. Sehingga kurang bijak rasanya jika
pemerintah mematahkan semangat belajar siswa dengan menghapus mata pelajaran
bahasa Inggris dari kurikulum SD.
Gambar di Sini |
Alasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menilai bahwa penghapusan
mata pelajaran bahasa Inggris di SD bertujuan untuk memperkuat kemampuan siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kurang masuk akal. Karena selama
ini yang menjadi persoalan sebenarnya bukan pada mata pelajarannya, akan tetapi
pada metode pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Mata pelajaran bahasa Inggris, ataupun bahasa Indonesia sesungguhnya
memiliki kedudukan yang sama, dan sama-sama penting untuk dipelajari. Jika
bahasa Inggris dipelajari untuk modal peserta didik agar bisa berkomunikasi
secara internasional di masa yang akan datang. Sedangkan bahasa Indonesia
dipelajari sebagai bentuk rasa nasionalisme peserta didik, selain itu bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional Negara Indonesia sehingga wajib untuk
dikuasai.
Penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris sesungguhnya bukan merupakan
solusi bijak untuk menumbuhkan karakter peserta didik. Yang diperlukan saat ini
adalah kreatifitas pendidik dalam mengajar. Bagaimanapun juga menarik dan
tidaknya suatu materi pelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana metode dan
strategi yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar. Guru yang kreatif
tentu akan dengan mudah menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik meskipun
yang dijarkan adalah mata pelajaran bahasa Inggris. Namun sebaliknya guru bahasa
Indonesia yang kurang kreatif tentu akan merasa kesulitan dalam memasukkan nilai-nilai
karakter kepada peserta didiknya.
Menurut hemat penulis, mata pelajaran bahasa Inggris di SD tidak perlu
dihapus mengingat saat ini motivasi siswa untuk bisa menguasai bahasa
internasional tersebut sangat tinggi. Selain itu, menguasai bahasa Inggris sesungguhnya
merupakan faktor kebutuhan, karena bagaimanapun juga di masa yang akan datang
generasi muda bangsa ini dituntut untuk bisa bersaing dalam percaturan global,
dan tentu saja bahasa komunikasi yang digunakan adalah bahasa Inggris.
Post a Comment