Jujur atau tidak setiap kali kita melakukan sesuatu pasti ada tujuan, mulai dari bekerja, sekolah, kuliah, dan lain sebagainya pasti memiliki satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu ada hal-hal yang mampu menjadi motivasi, pendorong, maupun menjadi penyemangat bagi kita untuk melakukan atau untuk menggapai tujuan hidup kita.
Paling tidak itulah yang saat ini kurasakan, tahap demi tahap kehidupan yang telah kujalani membawa berbagai perubahan, pengalaman serta pelajaran yang sangat berharga. Begitu juga dalam masalah motivasi dalam hidup ini, dengan bergantinya hari, bulan, tahun dan masa seiring itupula terjadi perubahan motivasi untuk apa kita melakukan segala sesuatunya.
Dulu waktu masih SMA, niat sekolah tak lain karena memenuhi perintah orang tua karena mereka bilang kalau gak berilmu maka akan jadi orang bodoh yang mudah dibohongi orang lain. Meskipun dilain sisi sekolah juga memberikan manfaat banyak, bukan hanya mendapatkan ilmu, teman, tetapi juga mendapatkan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga untuk menyambut ke jenjang masa dewasa. karena masa SMA disebut sebagai masa pencarian jati diri.
Masuk ke perguruan tinggi perubahan terjadi dalam memandang segala sesuatu. Masa ini dibilang sebagai moment dalam menentukan pilihan, karena masa menjadi mahasiswa adalah masa menentukan jati diri bukan mencari jati diri. Masa ini pula kita akan dipertemukan dengan berbagai teman yang memiliki pandangan, cita-cita yang berbeda-beda pula. Namun satu hal yang saat itu ada dipikiranku bahwa masa mahasiswa adalah masa dimana seseorang harus menetukan pilihan mau menjadi apa dan mau melakukan apa. Dan semua pertanyaan itu harus dijawab saat kita telah resmi tidak memakai gelar kehormatan sebagai mahasiswa. Dan mendapatkan predikat sebagai masyarakat biasa.
Harus diakui dan kuakui pula masa menjadi mahasiswa adalah masa yang paling woww....kenapa tidak gelar paling prestisius di negeri ini adalah mahasiswa. Presiden, Gubernur, jendral, Walikota dan gelar apapun yang dibilang banyak orang waahhhh tapi gak seistimewa bergelar sebagai mahasiswa. Karena pada masa inilah segala keberanian benar-benar tumbuh untuk melawan segala ketidakadilan. Mengatasnamakan rakyat adalah jurus paling sakti dan ampuh untuk menghadapi segala bentuk kesewenang-wenangan.
Namun semua itu, lambat laun akan luntur dengan sendirinya ketika kita resmi mennyandang gelar sebagai rakyat biasa. yaa..rakyat biasa....inilah sebenarnya kenyataan hidup yang harus kita jalani. Menjadi rakyat biasa memang tidaklah mudah, akan semakin sulit lagi ketika kita masih dalam tahap pencarian jati diri (SMA) dan penentuan jati (Mahasiswa) hanya kita lalui dengan biasa-biasa saja. Karena tantangan menjadi masyarakat biasa ternyata lebih sulit dari apa yang kita banyangkan selama ini.
***
Perubahan dalam hidup memang sudah menjadi takdir bagi kita semua, dna harus kita terima. yang terpenting adalah bagaimana kita mau dan mampu mengelola kehidupan dengan segala tantangannya dengan baik. Jika dulu kita hanya memilikirkan diri kita sendiri, maka sudah saatnya kita memikirkan orang lain, terutama orang-orang terdekat kita. Keluarga, Ibu, Ayah, Istri, Suami, Anak, Saudara, teman adalah orang-orang yang bisa menjadikan kita selalu bersemangat untuk menjalani kehidupan ini.
Bagi diri ini, sepahit, seberat, dan sesulit apapun kehidupan yang saat ini sedang terjadi tetap harus dilalui, kalau bisa ditaklukkan. Dengan senantiasa mendapatkan motivasi dan doa dari orang-orang yang kita cintai semua akan mudah untuk dilalui. Dan diantara orang-orang special yang bisa memotivasiku dalam menjalani kehidupan ini adalah keluarga kecilku (istri dan bidadari kecilku tercinta) kalian berdualah penyemangat hidupku.
Saat ini yang ada dalam kamus hidupku adalah bagaimana membahagiakan keluarga kecilku. Hanya senantiasa berusaha dengan dilandasi do'alah semoga segala sesuatu nya dimudahkan olehNYA. Amien.
Post a Comment