Setiap orang tua tentu menghendaki anak-anaknya mendapat pendidikan yang
terbaik, bermutu, dengan suasana belajar yang menyenangkan. Hal-hal tersebut
saat ini sulit ditemukan para orang tua di sekolah umum. Selain itu banyaknya
orang tua yang tidak puas dengan sistem pendidikan yang diterapkan sekolah
formal mendorong mereka mencari alternatif pendidikan yang tepat untuk
anak-anaknya.
Alternatif pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan potensi anak serta keinginan orang tua. Selain itu
pendidikan tersebut bisa langsung dikontrol oleh orang tua setiap saat. Maka munculah
ide orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di rumah. Dalam perkembangannya
kemudian berdirilah lembaga sekolah yang disebut sekolah rumah (homeschooling), dikenal juga dengan
istilah sekolah mandiri, home education atau home based learning.
Home scholling |
Homeschooling menurut Sumardjono (2007:4) adalah model pendidikan dimana
sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya
dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Orangtua terlibat langsung
menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan
pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan,
kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar.
Apa yang dilakukan oleh musisi Ahmad Dhani dalam mendidik anaknya
merupakan salah satu contoh kecil orang tua yang menerapkan pendidikan
homeschooling. Bagi orang tua semacam Ahmad Dhani homeschooling menjadi tempat harapan orang tua untuk bisa
meningkatkan mutu pendidikan anak-anak dalam mengembangkan nilai-nilai
keimanan, agama, moral serta mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan.
Dan yang paling penting lagi sekolah di rumah akan lebih efektif untuk
meningkatkan dan mengembangkan berbagai kemampuan serta potensi yang dimiliki
oleh anak. Selain itu juga orang tua akan lebih focus dan mudah dalam melakukan
kontrol serta evaluasi terhadap perkembangan yang telah dicapai oleh anaknya.
Harus diakui jika merebaknya home schooling banyak dilatarbelakangi
kekecewaan orang tua terhadap lembaga pendidikan sekolah yang kurang berhasil
dalam mendidik anak menjadi generasi berkualitas. Hal itu tentu merupakan
sebuah pertanda bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah mulai luntur.
gambar |
Meskipun terbilang mahal dan hanya bisa dijangkau oleh kalangan ekonomi
menengah ke atas homeschooling ternyata memiliki peminat cukup banyak. Hal itu
semakin menunjukkan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan oleh
sekolah-sekolah umum begitu rendah. Jika tidak segera berbenah bukan tidak
mungkin lembaga pendidikan formal (sekolah) lambat laun akan sepi peminat dan
akhirnya gulung tikar.
Adalah sebuah tantangan berat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap fungsi dan peran sekolah sebagai lembaga formal penyelenggara pendidikan.
Perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh merupakan sebuah keharusan untuk
menciptakan sebuah sekolah bermutu dengan output yang berkualitas.
Post a Comment