Tepat pada hari Sabtu 28 Juli 2012 Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran Kabupaten Semarang mengeluarkan surat edaran kepada orang tua murid yang isinya diantaranya adalah:
Membayar zakat |
- Pembayaran Zakat Fitrah dimulai pada tanggal 30 Juli 2012 sampai dengan tanggal 8 Agustus 2012 dan akan ditasarufkan (bagikan) kepada siswa miskin pada tanggal 8 Agustus 2012. Zakat bisa berupa beras sebanyak 2,5 Kg dan uang sejumlah Rp. 22.500, 00.
- Zakat dapat dikumpulkan kepada Ibu Fitriningsih, S.Pd.I untuk kelas TKLB, dan kelas 1-6 SDLB, sedangkan untuk murid SMPLB-SMALB dapat diserah kepada Bapak Fauzul Andim, S.Pd.I
- Pesantren ramadhan akan dimulai hari Rabu-Sabtu 8-11 Agustus 2012
- Libur hari raya Idul Fitri dimulau pada hari Senin 13-25 Agustus 2012 dan hari Senin 27 Agustus 2012 mulai masuk kembali.
Oleh sebab itulah mulai Senin kemarin disamping sibuk mengajar, juga harus menerima pembayaran zakat Fitrah dari murid maupun orang tua murid yang mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Ketika ada murid yang jurusan ,C (Tuna Grahita), D (Tuna Daksa) maupun E (Tuna Laras) membayar zakat maka akan saya paksa untuk membaca niat sendiri tentu saja dengan bantuan saya. baru setelah itu saya daoakan. begitu juga dengan wali murid, meskipun sebagian besar tidak tahu bagaimana niat ketika membayar zakat, kubimbing mereka agar apa yang diniatkan, yaitu membayaa zakat tidak hanya sekedar formalitas belaka tetapi juga dilandasi dengan niat ibadah.
Kenapa saya paksa, murid ketika membayar zakat untuk mniat sendiri, tak lain da tak bukan agar mereka nantinya setelah lulus dan berkeluarga tahu bagaimana niat membayar zakat. Karena harus diakui anak berkebutuhan khusus maupun orang tuanya biasanya kurang peduli dengan hal-hal tersebut. Meskipun pada pelajaran agama Islam juga diajarkan berbagai macam doa, termasuk doa ketika membayar zakat, akan tetapi yang namanya anak SLB cepat lupanya.Apalagi kebanyakan dari mereka tidak mampu untuk mengingat sesuatu dalam jangka waktu lama.
Sehingga moment ramadhan dan membayar zakat inilah, saya jadikan sebagai sarana untuk memaksa mereka mengingat kembali pelajaran yang sudah pernah mereka pelajari. Meskipun dalam kenyataannya banyak sekali yang tidak bisa melafalkan niat untuk berzakat, akan tetapi bagi saya itulah nilai plusnya agar mereka sadar bahwa segala sesuatu harus diniati dengan baik agar hasilnya juga baik. Selain itu saya berharap ketika anak-anak beramal dengan shadaqoh membayar zakat mereka bisa sekaligus belajar secara langsung.
Bagi kita, marilah dalam bershadaqoh senantiasa kita niati untuk membantu orang lain, memberikan kesejahteraan bagi yang membutuhkan serta sebagai sarana pembelajaran untuk menyadarkan kita bahwa ada orang-orang disekitar kita yang memiliki nasib yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan kita. Zakat adalah saran tepat untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang kekurangan.
Sebelum kelupaan, marilah kita membayar zakat, karena disebagian harta kita ada hak-hak orang lain yang harus kita berikan.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment