Assalamu'alaikum...
Salam sejahtera, semuga kasih dan sayang Allah senantiasa tercurahkan kepada kita semua amien. dan semuga puasa yang telah sampai pada hari ke 12 ini akan diterima oleh Allah, swt.
Dalam postingan kali ini, saya mencoba meringkas apa yang telah disampaikan oleh Prof. Dr. H.M. Amin Syukur, MA yang telah memberikan tausiahnya saat mengisi kultum tarawih untuk malam hari ini. Dalam kesempatan tersebu pak Amin Syukur memberikan uraian mengenai bagaimana kita mengenal diri sendiri, baik sebagai makhluk individu, sosial, maupun sebagai hamba Allah.
Sebagai makhluk individu, manusia harus senantiasa mengetahui apa tugas dan perannya di dunia ini. Sebagai individu pula kita harus menegtahui kebeutuhan sekaligus harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Manusia juga harus sadar bahwa sesungguhnya ia merupakan makhluk yang terbuat dari sesuatu yang sangat menjijikkan yaitu sari pati tanah yang kemudian mewujud menjadi air mani (sperma) yang kemudian membuahi ovum dan akhirnya jadilah makhluk seperti kita semua. Kenapa kita harus mengingat atau mengenal kita terbuat dari apa, semua itu sebagai pengingat agar kita tidak sombong, baik kepada diri sendiri, orang lain maupun kepada Allah yang telah menciptakan kita semua.
Siapa Aku |
Sebagai makhluk sosial, manusia harus bisa menjaga hubungan dengan manusia lain, dengan masyarakat sekitarnya. Karena stabilitas kehidupan masyarakat akan terjadi manakala manusia satu dengan yang lainnya bisa saling menghirmati, bekerjasama, tolong menolong, saling membutuhkan dan saling menyanyangi. Apalagi dalam al Qur'an telah dijelaskan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan untuk saling mengenal.
Sebagai makhluk Tuhan (abdullah), manusia memiliki satu tugas dan tanggungjawab untuk menjadi hamba Allah, yang artinya siap mengabdi kepada Allah dengan cara melakukan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala apa yang telah di larang oleh Allah. Dalam hal inilah manusia sesungguhnya akan dapat diketahui seberapa besar kesadaran dirinya akan kehidupan yang telah dijalaninya selama ini. dalam hal ini pula Allah akan menilai seberapa taqwa hambanya tersebut.
Pada intinya, momentum Ramadhan tahun ini harus dijadikan sebagai wahana untuk kita bisa mengenal lebih dalam lagi siapa kita dan tugas serta tanggungjawab apa yang tengah kita emban. Ada pesan yang disampaikan oleh Pak Amin, jika kita ingin mengenal lebih dekat dengan Tuhan, maka sebelumnya kita harus mengenal diri kita sendiri, mengenal golongan, manusia baru bisa mengenal Allah (makrifatun nafs (mengenal diri sendiri), makrifatul qoum (mengenal lingkungan/golongan) , makrifatunnnas (mengenal manusia/masyarakat), dan makrifatullah (mengenal Allah) sebagai puncaknya.
Semoga bermanfaat
Salam....
Post a Comment