Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini
perilaku negatif generasi muda termasuk para pelajar Indonesia sudah masuk
dalam tahap yang sangat memprihatinkan. Mulai dari masalah narkoba, pergaulan
bebas, mabuk-mabukkan, tawuran, dan lain sebagainya. Khusus perilaku negatif
pelajar yang sering kita lihat adalah merokok. Bukan hanya ketika para pelajar
sudah berada di luar sekolah, saat di lingkungan sekolah pun merokok seakan
sudah menjadi kebiasaan para siswa.
Dilarang Merokok |
Budaya merokok dikalangan siswa memang
sudah menjadi masalah serius yang belum bisa ditangani hingga saat ini. Bukan hanya siswa tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA), siswa SMP dan SD pun saat ini juga banyak menjadi
perokok aktif. Meskipun hampir di setiap sekolah telah ada aturan yang melarang
siswa merokok dilingkungan sekolah, hanya saja hal itu belum begitu efektif
untuk mencegah kebiasaan merokok para siswa.
Biasanya kebiasaan merokok para siswa dilakukan ketika jam istirahat
berlangsung baik itu di kantin, maupun di kamar mandi secara sembunyi-sembunyi.
Jika mereka tidak bisa merokok di lingkungan sekolah, mereka nekat membolos
demi untuk bisa menghisap salah satu barang yang bisa membunuh orang secara
perlahan-lahan tersebut. Bukan hanya itu saja, demi bisa menghisap rokok para
siswa sering menggelapkan uang SPP yang diberikan orang tua, bahkan hanya untuk
sebatang rokok mereka tega memalak teman-temannya.
Tak bisa dipungkiri bahwa perilaku siswa
yang demikian sangat merugikan orang lain, terutama orang tua yang telah susah
payah telah mendidik dan membiayai sekolah mereka. Seharusnya sebagai pelajar
mereka memiliki sikap dan perilaku yang positif yang sesuai dengan apa yang
telah diajarkan orang tua di rumah, maupun yang diajarkan guru di sekolah.
Salah satu perilaku positif tersebut adalah menjauhi kebiasaan merokok karena
hal itu dapat mendatangkan kerugian bagi pelakunya maupun orang lain di
sekitarnya.
Butuh Teladan
Kebiasaan merokok siswa sangat dipengaruhi
oleh lingkungannya. Jika di lingkungan keluarganya baik orang tua maupun
saudaranya banyak yang merokok maka besar kemungkinan siswa tersebut juga akan
jadi perokok. Selain itu lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi kebiasaan
merokok siswa. Jika banyak teman-temannya di sekolah menjadi perokok, maka hal
itu juga akan bisa menjadikannya sebagai perokok.
Untuk bisa mencegah kebiasaan merokok
siswa, hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah memberikan penyuluhan tentang
bahaya merokok. Selain itu pihak sekolah juga bisa memberikan sanksi tegas
kepada siswa yang kedapatan merokok dilingkungan sekolah. Sanksi tersebut bisa
secara lisan, tertulis, maupun memberikan sanksi mendidik lainnya. Hal itu
dilakukan agar mereka sadar bahwa merokok adalah perbuatan yang tidak baik.
Selamatkan generasi kita |
Selain itu keteladanan sangat dibutuhkan
siswa untuk menghindari budaya merokok. Salah satunya adalah keteladanan dari
orang tua, terutama dari gurunya. Selama ini guru hanya bisa melarang siswa
untuk tidak merokok, namun dibalik itu para guru justru sering merokok. Hal
tersebut tentu kurang mendidik, karena tidak memberikan contoh yang baik bagi
peserta didik. Oleh sebab itulah peran guru dalam mencegah budaya merokok
peserta didik lewat keteladanan sangat diperlukan demi menciptakan
sekolah bebas rokok. Semoga bisa terwujud
Post a Comment