Membaca tulisan Pakde Cholik tentang "Cara
Mengajar dan Melatih Yang Membumi" yang dijadikan sebagai salah satu artikel
yang harus direview dalam kontes Jambore On the Blog 2012 hari kedua sangat
menarik. Ada dua hal yang bisa saya tangkap dari tulisan tersebut. Pertama,
bahwa menjadi seorang pengajar, pelatih atau dalam bahasa kerennya sebagai
seorang guru itu tidak mudah. Dibilang tidak mudah, karena seorang guru
dituntut dan bertanggung jawab untuk dapat memberikan materi yang diajarkan
kepada peserta didiknya (siapaun itu) dan harus bisa dimengerti oleh peserta
didik.
Kedua, bahwa seorang guru harus kaya akan metode mengajar.
Sudah menjadi satu keharusan bahwa menjadi seorang guru harus memiliki
kemampuan mengajar yang baik, bukan hanya dari segi penguasaan materi yang
diajarkan. Akan tetapi yang lebih penting lagi sebagai pengajar harus memiliki
banyak metode serta senjata rahasia (strategi) agar apa yang akan disampaikan
dapat dipahami secara baik oleh anak didiknya.
Apa yang dilakukan oleh mentor Pakde Cholik ketika
menjelaskan tentang Stalaktit dan Stalakmit menunjukkan bahwa beliau adalah
seorang guru yang sangat cerdas dalam menggunakan metode mengajar. Saya yakin
bahwa penjelasan yang disampaikan oleh guru militer Pakde tentu tidak ada dalam
materi ajar, maupun kamus kemiliteran. Akan tetapi dengan kecerdasan beliaulah
materi yang semula sulit dipahami menjadi sangat mudah dipahami oleh
teman-teman Pakde karena mennggunakan penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
Yaa…saya sepakat sekali bahwa mengajar dan melatih itu harus
membumi, kata membumi disini seakan menjadi kunci utama dalam mengajar. “Membumi”
dalam bahasa sederhana saya adalah, dapat dipahami oleh siapa saja. Agar suatu
materi dapat dipahami oleh orang lain (peserta didik). metode yang digunakan
oleh seorang guru harus membumi (mudah dipahami). Meskipun metode yang
dilakukan keluar dari pakem pengajaran, akan tetapi jika tujuannya untuk
mempermudah proses pembelajaran maka hal itu saya rasa sangat wajar dilakukan,
yang terpenting metode tersebut tidak melanggar aturan hukum saja.
Satu lagi, proses pengajaran akan lebih membumi ketika dilakukan
dalam situasi yang menyenangkan. Banyak sekali terjadi kasus kegagalan dalam
proses pengajaran yang disebabkan oleh situasi belajar yang terlalu formal,
menegangkan, kakau dan menakutkan. Oleh sebab itulah, belajar dalam situasi
yang menyenangkan akan sangat mendukung keberhasilan dalam mengajar. Dalam hal
ini guru memiliki peran yang cukup dominan untuk membuat proses belajar
mengajar menjadi menyenangkan.
Banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk menjadikan
proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Saya sebagai seorang yang
mengabdikan diri sebagai pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) sering
melakukan hal itu ketika mengajar. Apalagi yang saya hadapi adalah anak-anak
berkebutuhan khusus, maka pengajarannya juga harus menggunakan metode khusus,
tak jarang metode yang kurang lumrah, hehehehe... Sebagai contoh ketika
mengajar tentang Iman Kepada Allah, saya ajak siswa-siswi keluar kelas dan
berjalan-jalan dilingkungan sekolah yang kebetulan adalah sawah dan juga berada
dikaki gunung Ungaran diiringi dengan bernyayi-nyayi kecil.
Saat menikmati keindahan alam inilah saya menyelinginya
dengan memberikan pertanyaan kepada satu persatu siswa tentang jenis-jenis
tumbuhan dan siapa yang menciptkannya. Dengan semangat mereka menjawab bahwa
semua ciptaan Alalh, dan saya itu saya hanya memeberi penekanan akan materi
iman kepada Allah, karena mereka secara tidak langsung telah belajar materi
tentang iman kepada Allah sekaligus praktek tentang bagaimana beriman kepada
Allah.
Atau ketika ada seekor kucing melahirkan, dan anak-anak
tertarik untuk melihatnya, maka ketika pelajaran Agama berlangsung maka saya
jadikan sebuah pengajaran tentang menyanyangi sesama makhluk ciptaan Allah.
Contoh lainnya, ketika saya mengajar tentang hafalan
surat-surat pendek..saya menggunakan HP dan memutar MP3 surat pendek yang akan
dihafalkan. Hal itu sebagai cara untuk membuat senang siswa-siswa, karena
ketika saya yang langsung memberi contoh hafalan mereka kurang tertarik. Satu
lagi ketika mereka memulai hafalan saya rekam hafalan mereka dan akan saya
putar ketika mereka selesai. Satu hal yang membuat pelajaran ini menyenangkan
adalah, ketika siswa tahu bahwa hafalannya ada yang keliru mereka dengan
sendirinya meminta untuk mengulang dan direkam kembali, hal itu menandakan
bahwa mereka sangat termotivasi dan suka belajar dengan sistem yang
menyenangkan tersebut.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan guru agar proses
pengajarannya menjadi menyenangkan. Diantaranya metode yang sudah umum
dilakukan dan memang memiliki keunggulan adalah:
1. Metode Sosiodrama, dimana dalam
proses ini siswa dapat bermain peran untuk menjelaskan materi yang dipelajari
2. Metode karya wisata, dimana peserta
didik diajak untuk belajar sambil bermain dan biasanya dilakukan diluar kelas
ditempat terbuka yang bernuansa alam, wahana bermain dan sebagainya.
3. Dan banyak lagi metode pengajaran yang
lain, dan itu bisa disesuaikan guru terhadap kondisi peserta didik dan situasi
yang sedang dihadapi.
Banyak cara lain yang menyenangkan yang dapat
diterapkan oleh seorang guru dalam mengajar, semua memiliki tujuan agar materi
yang diberikan mudah dipahami oleh anak didiknya. Dari hal tersebut dapat
dijelaskan bahwa mengajar memang tidak mudah, karena seorang guru harus paham
betul karakter siswa yang akan diajar, dan harus dapat menyesuaikan dengan
kondisi psikologis siswa yang akan mendapatkan materi pengajaran. Namun, semua
akan menjadi mudah ketika guru memiliki banyak pengetahuan, kaya strategi dan
metode pengajar, serta bisa membuat situasi belajar menjadi menyenangkan.
Karena sesungguhnya belajar itu menyenangkan!!!
Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul "Cara Mengajar dan Melatih Yang Membumi" tanggal 14 Juni 2012
Post a Comment