Pada hari Jum’at-Minggu tanggal
11-13 Mei 2012 aku mendapat tugas mulia dari sekolah untuk mendampingi siswa SDLB
dan SMPLB untuk lomba tingkat provinsi Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan
Boyolali. Lomba tesebut bertitle “Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)
dan Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN)”
untuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) jenjang SDLB dan SMPLB.
Dalam event tersebut berkumpulah
atlit-atlit terbaik se provinsi Jawa Tengah dengan berbagai jenis ketunaan,
mulai dari anak Tuna Netra (A/Buta), Tuna Rungu/Wicara (B/Bisu), Tuna Grahita
(C/Mental), Tuna Daksa (D/Cacat Fisik). Semua berbaur jadi satu dan membawa
misi juara dari masing-masing kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah yang berjumlah
35 darerah.
Untuk anak tuna netra yang
dilombakan adalah menyayi solo dan juga catur. Untuk anak tuna rungu yang
dilombakan adalah pantomin, merias, modeling, desain grafis. Untuk anak tuna
grahita yang dilombakan ada lari, lompat jauh, baca puisi. Untuk anak tuna
daksa ada lomba cipta dan baca puisi, dan lomba balap kursi roda. Meskipun memiliki
kekurangan, anak-anak tersebut tetap bersemangat berlomba dengan harapan dapatr
menjadi juara.
Meskipun saat itu aku jadi
pendamping siswa tuna netra dan anak didikku belum bisa tampil menjadi juara
menyanyi solo paling tidak hal tersebut
memberikan satu pengalaman berharga bagi
anak didikku agar ke depan lebih giat berlatih, agar ketika dipanggil lagi untuk
mewakili kabupaten di ajang yang sama bias meraih juara.
Yang menjadi kebanggaanku lagi,
anak didikku yang tuna netra (buta) juga berani tampil untuk menjadi kiebordis mengiringi
para penyayi yang tampil saat acara malam keakraban. Dia juga begitu menikmati
dan merasa bangga karena dipercaya untuk mengiringi beberapa penyanyi siswa
dari kabupaten lain yang tampil dari
acara tersebut.
******
Setelah Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional (FLS2N) dan Olimpiade
Olah Raga Siswa Nasional (O2SN)” untuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) jenjang
SDLB dan SMPLB selesai aku harus kembali pulang ke Semarang. Namun siapa
sangka, pada hari Senin 14 Mei 2012 aku diminta oleh kepala sekolah untuk
mendampingi lomba lagi, kali ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB) selama tiga hari Senin-Rabu 14-16 Mei 2012. Kali ini aku harus berangkat lagi mendampingi siswaku karena pendamping
sekaligus pelatihnya berhalangan. Sedangkan guru-guru yang lain enggan untuk
mendampingi karena berasalan sudah sepuh.
Meskipun capek dan harus
meninggalkan istri tercinta untuk tiga hari lagi lamanya tugas tetap harus
dilaksanakan. Saat itu juga aku harus pulang ke Kota Semarang untuk mengambil
peralatan yang aku butuhkan selama mendapingi siswaku lomba. Setelah siap
semuanya akhirnya aku dan rombongan dari atlit dan pendamping SLB Kabupaten
Semarang berangkat ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.
Untuk kedua kalinya akhirnya aku datang
ke tempat itu, meskipun suasananya tidak
seramai lomba untuk siswa SDLB dan SMPLB akan tetapi tetap aku nikmati. Kali ini
aku tetap mendapingi siswa yang lomba menyanyi solo jurusan tuna grahita ringan
(C). Tapi untuk yang kedua kalinya ini aku mendapat pengalaman yang tidak
mengenakkan karena pada saat sudah dimulai lomba anak didikku sama sekali tidak
bersuara diatas panggungg padahal harus menyayikan dua lagu, pilihan dan wajib.
Karena kejadian tersebut aku sempat kena semprot Pengawas dari Dinas Pendidikan
Provinsi, meskipun aku sudah menjelaskan bahwa pelatih dan pendamping aslinya
tidak hadir tetap saja aku kena marah karena dianggap tidak bertanggungjawab
kepada siswaku. Padahal kalau mau jujur siswaku memang super pelupa dan sangat
susah disuruh latihan…hahahahahahha
******
Meskipun untuk yang kedua kali ini
daerahku juga tidak mendapatkan juara apapun, paling tidak ada hikmah yang bisa
dipetik, khususnya olehku.
1. Anak berkebutuhan
khusus meskipun banyak memiliki kekurangan akan tetapi dia juga menyimpan
potensi yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh anak normal.
2. Potensi yang
dimiliki anak berkebutuhan khusus perlu untuk dikembangkan agar kelak menjadi
salah satu modal hidupnya.
3. Apapun kekurangan
dari anak berkebutuhan khusus harus kita hormati, karena dibalik kekurangannya
juga terdapat kelebihannya.
Post a Comment